Sorotan utama tertuju pada Rafiou, mesin gol asal Togo, Afrika, yang sudah mencetak lebih dari 10 gol sepanjang turnamen. Ketajaman striker asing ini menjadikan Perol FC sebagai salah satu tim paling produktif dan ditakuti lawan.
Namun pada babak 16 besar ini , Rafiou di pastikan absen, dikarenakan ada jadwal main ditempat lain yang tidak bisa di tinggalkan.
Tak berhenti di situ, Perol FC kembali menambah daya ledak dengan mendatangkan dua pemain berlabel kompetisi nasional, yakni Fauzan Rifandi, eks Bhayangkara U-20, serta Abdur Rahman, mantan pemain Persikabo Bogor. Kombinasi pengalaman, fisik, dan ketenangan bermain diyakini akan membuat Perol FC tampil lebih solid dan agresif.
Di atas kertas, Perol FC siap menekan sejak menit awal. Rafiou menjadi ujung tombak utama, sementara Fauzan dan Abdur Rahman berperan mengatur ritme serta membuka ruang serangan.
Namun PPC FC A bukan tanpa perlawanan. Tim Terong dikenal memiliki pemain lokal berbakat dengan karakter menyerang dan keberanian duel. Dalam beberapa laga sebelumnya, PPC FC A kerap membombardir gawang lawan dan meraih kemenangan dengan skor besar.
Dari sudut pandang supporter, laga ini adalah pertarungan gengsi: pemain liga dan striker Afrika kontra kekompakan serta determinasi anak-anak lokal.
Kick off pukul 15.15 WIB. Stadion Pangkallalang dipastikan bergemuruh.
Apakah PPC FC A mampu meredam keganasan Rafiou cs?
Ataukah Perol FC kembali menunjukkan tajinya dan menggempur tanpa ampun?
Jawabannya, sore ini. Jangan berkedip. (Nop)