Pertemuan dua tim terbaik sepanjang turnamen ini diprediksi berjalan ketat. Kedua kubu diyakini menurunkan kekuatan terbaik demi mengamankan status sebagai penguasa Al Fa GaMa Soccer Championship 2025.
Dari sisi taktik, laga final ini diperkirakan akan sangat ditentukan oleh pertarungan di sektor sayap. Kedua pelatih dikenal memiliki filosofi permainan yang mengandalkan kecepatan, penetrasi, serta umpan-umpan silang dari sisi lapangan sebagai senjata utama.
Di kubu Persia FC, pelatih Sudaryono yang akrab disapa Kuyun hampir pasti mengandalkan Fauzan (23) sebagai motor serangan dari sisi sayap. Kecepatan, keberanian duel satu lawan satu, serta kecermatan membaca ruang menjadikan Fauzan senjata utama Persia dalam membongkar pertahanan lawan. Skema overlap dan cut inside dari sektor sayap kerap menjadi pola andalan Persia sepanjang turnamen.
Sementara itu, Pemaru X Dennis FC di bawah arahan Lucky Edwardo juga tak kalah siap. Sandoby Pranata diproyeksikan mengisi peran vital di sektor sayap dengan karakter permainan agresif dan eksplosif. Pergerakannya yang dinamis kerap membuka ruang bagi lini kedua Pemaru untuk menusuk ke kotak penalti, membuat pola serangan mereka sulit ditebak.
Dengan karakter permainan kedua tim yang sama-sama menekan dari sisi lapangan, final ini bukan sekadar adu ketajaman lini depan, melainkan adu kecerdikan pelatih dalam mengelola lebar permainan. Tim yang mampu memenangkan duel sayap, mengontrol tempo, dan memaksimalkan peluang dari crossing diyakini memiliki kans besar keluar sebagai juara.
Atmosfer Stadion Pangkallalang pun dipastikan memanas. Ribuan pasang mata akan menjadi saksi siapa yang paling layak mengangkat trofi Al Fa GaMa Soccer Championship 2025 dalam laga final yang menjanjikan tensi tinggi sejak menit pertama. (Nop)