BELITUNG, gerubok.com – Dunia sepak bola di Belitung kembali menjadi sorotan. Kritik keras datang dari Akramdin, pengamat sepak bola Belitung, yang menilai kinerja Komisi Disiplin (Komdis) Askab PSSI Kabupaten Belitung terkesan pasif, sementara kualitas wasit yang memimpin pertandingan dinilai bermasalah.
Menurut Akramdin, sejumlah kasus keributan dalam turnamen-turnamen di Belitung seharusnya mendapat perhatian serius dari Komdis. Namun, laporan resmi yang dilayangkan panitia dan panitia pelaksana (PP) disebut tidak pernah ditindaklanjuti.
“Sampai kapan dunia sepak bola kalau tidak disiplin dan aturan tidak ditegakkan? Kasus di Brimob Cup sudah dilaporkan resmi, tapi tidak ada jawaban. Sekarang di Prima Cup kembali terjadi keributan. Kalau seperti ini, masyarakat bisa hilang kepercayaan,” ujar Akramdin kepada Gerubok.com. Kamis 25 September 2025.
Ia menegaskan, fungsi Komdis seharusnya bukan sekadar formalitas, melainkan penjaga wibawa organisasi dan penegak aturan di lapangan. Tanpa adanya keputusan tegas, lanjutnya, keributan dan tindakan tidak sportif akan terus terulang di setiap turnamen.
Selain menyoroti Komdis, Akramdin juga mengkritik keras kualitas wasit yang kerap membuat keputusan kontroversial. Menurutnya, banyak keputusan yang tidak masuk akal dan seolah berat sebelah, sehingga memicu protes keras dari tim maupun penonton.
“Beberapa kali saya memantau, kinerja wasit tidak layak untuk memimpin pertandingan. Ada pelanggaran keras, tapi yang kena kartu justru pemain yang tidak melakukan pelanggaran. Bahkan pernah ada insiden pemukulan, tapi tidak ditindak tegas. Ini jelas mencederai sportivitas,” tegasnya.
Akramdin menambahkan, janji penyegaran dan pembinaan wasit yang sering disampaikan belum pernah benar-benar direalisasikan. Padahal, menurutnya, peningkatan kualitas wasit sangat penting agar kompetisi di Belitung bisa berjalan sehat dan profesional.
“Kalau wasitnya tegas dan kompeten, pemain tidak akan berani macam-macam. Tapi kalau wasitnya lemah, konflik pasti terus terjadi. Kalau begini terus, jangan harap sepak bola Belitung bisa maju,” pungkasnya.
Sebagai penutup, Akramdin memberikan peringatan keras.
“Kalau Askab PSSI Belitung tidak segera berbenah, publik akan kehilangan kepercayaan sepenuhnya. Saat itu terjadi, akan sulit mengembalikan marwah sepak bola di daerah kita,” ujarnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Komdis Askab PSSI Kabupaten Belitung belum memberikan tanggapan resmi terkait kritikan tersebut. ***