Klarifikasi Wasit Terkait Insiden PSM Mempaya vs RMC FC A di Prima Cup 2025

 

Klarifikasi Wasit Terkait Insiden PSM Mempaya vs RMC FC A di Prima Cup 2025

Belitung, gerubok.com – Pertandingan Prima Cup 2025 antara PSM Mempaya dan RMC FC A sempat diwarnai kericuhan di lapangan. Wasit Eko, yang memimpin jalannya laga, akhirnya memberikan klarifikasi terkait keputusan yang diambil dan memicu protes keras dari kubu PSM.

Ia menjelaskan, insiden bermula ketika pemain PSM bernomor punggung 29 mendapat tekel keras dari pemain RMC. 

Suasana semakin memanas setelah pemain PSM tersebut melakukan gerakan tambahan yang mengenai lawan.

“Asisten wasit 1 mengonfirmasi adanya kontak ke pemain RMC. Berdasarkan laporan itu, saya memberikan kartu kuning kepada pemain nomor 29,” jelas Eko, pemegang lisensi wasit C2 Provinsi ini kepada gerubok.com, Kamis 25 September 2025.

Namun, keputusan itu langsung mendapat reaksi keras. Pasalnya, pemain nomor 29 sudah mengantongi kartu kuning sebelumnya, yang berarti berpotensi terkena akumulasi jika timnya melaju lebih jauh di turnamen.

Bahkan lanjutnya, menurut hakim garis, insiden juga melibatkan gerakan tambahan berupa pukulan ke arah wajah pemain RMC. 

“Saya mengambil keputusan untuk menjaga ketertiban dan mengamankan jalannya pertandingan, tanpa memihak siapa pun,” tegas Eko.

Sebelumnya, di babak pertama juga terjadi insiden ketika pemain RMC melakukan pemukulan terhadap pemain PSM. Saat itu, wasit Eko juga mengeluarkan kartu kuning kepada pelanggar.

“Sejak awal saya sudah berkomitmen untuk memimpin pertandingan seadil-adilnya,” tambah Eko menegaskan.

Dengan adanya klarifikasi ini, wasit berharap semua pihak dapat memahami bahwa setiap keputusan diambil sesuai aturan demi menjaga sportivitas dan kelancaran turnamen Prima Cup 2025.

Pemberitaan Sebelumnya



Tim PSM Mempaya memutuskan keluar lapangan pada laga babak 16 besar Turnamen Sepak Bola Prima Cup 2025 melawan RMC FC A, Kamis (25/9/2025) di Stadion Pangkallalang, Belitung.

Keputusan mundur dari pertandingan itu dipicu protes keras terhadap wasit Eko, yang dinilai berat sebelah dalam memimpin jalannya laga. 

Situasi kian memanas saat salah satu pemain RMC FC A melakukan pelanggaran tanpa diganjar kartu, sementara pemain PSM Mempaya yang justru dilanggar malah menerima kartu.

Manajer PSM Mempaya, Herris Shunanda, mengaku kecewa dengan kinerja wasit.

“Istirahat babak pertama tadi aku sudah bilang ke PP (Pengawas Pertandingan), tolonglah tegur wasit. Kita menang kalah biasa, tapi keputusan yang begini tidak bisa diterima,” kata Herris saat dihubungi gerubok.com melalui telepon.

Herris juga menegaskan bahkan pada babak pertama terjadi pemukulan terhadap pemain PSM, namun wasit tidak mengambil tindakan apa pun.

“Sudah jelas ada pemukulan, semua orang lihat, tapi tidak ada kartu atau peringatan. Ini tidak adil,” tegasnya.

Lebih lanjut, Herris menilai wasit yang memimpin turnamen lokal di Belitung sudah tidak layak karena faktor usia dan kemampuan membaca pertandingan.

"Banyak pemain sekarang itu yang muda-muda. Jadi kalau melihat wasit kita sekarang ini saya rasa sudah tidak layak lagi. Pergerakan mereka tidak mampu mengimbangi para pemain. Saya harap ada perombakkan terhadap wasit di Belitung ini," ucapnya.***

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال