Belitung, gerubok.com - Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Kepulauan Bangka Belitung, Selvan, akhirnya buka suara terkait polemik surat rekomendasi penyelenggaraan Turnamen Futsal BIP CUP 2025 di Belitung.
Dalam keterangannya, Selvan menegaskan bahwa langkah AFP Babel semata-mata untuk mendukung perkembangan olahraga futsal di Belitung, sekaligus memastikan agar kegiatan tersebut tetap berjalan sesuai regulasi.
“Kami pada dasarnya ingin memberikan yang terbaik untuk kegiatan futsal di Belitung. Sesuai regulasi dan aturan yang ada, AFP Babel juga tidak berniat merendahkan atau tidak menghargai AFK Belitung. Jalan ini kami ambil agar semua pihak yang berniat memberi wadah untuk atlet maupun pecinta futsal di Belitung tetap terfasilitasi,” kata Selvan, Jumat (12/9/2025).
Selvan menjelaskan, salah satu dasar AFP dalam mengeluarkan rekomendasi adalah adanya surat resmi dari Bupati Belitung selaku kepala daerah.
“Kami menghargai dan menjaga marwah surat yang dikeluarkan Bupati Belitung sebagai kepala daerah dalam rangka mendukung kegiatan futsal ini,” ujarnya.
Terkait urusan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Selvan menegaskan hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan kepolisian.
“Untuk kamtibmas, kami serahkan kepada pihak kepolisian, khususnya Polres Belitung bagian Intelkam, yang memang berwenang mengeluarkan izin keamanan,” jelasnya.
Dengan rekomendasi dari AFP Babel, pihaknya berharap Turnamen Futsal BIP CUP 2025 dapat berjalan lancar, tertib, serta memberi ruang positif bagi para pecinta futsal di Belitung.
Tanggapan AFK Belitung
Ketua AFK Belitung, Dedi Suryadi, menegaskan pihaknya sejak awal telah menyarankan agar turnamen digelar November 2025, setelah agenda besar seperti KNPI Cup.
Menurut Dedi, pengaturan jadwal ini diperlukan agar ada jeda waktu untuk pembinaan dan penyegaran futsal di Belitung.
“Kami AFK sudah sepakat, bahwa butuh jeda untuk melakukan penyegaran. Jadi bukan tidak memberikan rekomendasi, tapi ada periodisasi yang harus dihormati,” ujarnya.
Namun, keputusan AFP yang tetap memberi rekomendasi dianggap Dedi seolah mengabaikan keberadaan AFK Belitung.
“Organisasi AFK masih aktif, tidak dibekukan. Jadi seharusnya keputusan provinsi selaras dengan kabupaten. Intinya, bukan kami melarang, tapi ada aturan yang harus dihormati,” tambahnya.
Ketua AFK Belitung Siap Mundur
Polemik ini membuat Dedi Suryadi merasa kecewa dan berniat mundur dari jabatannya sebagai Ketua AFK Belitung periode 2022–2026.
“Saya akan tetap menyelesaikan tugas yang sudah berjalan, seperti KNPI Cup dan SMAPI Cup. Setelah itu, saya akan mengundurkan diri,” ungkapnya.
Dedi menegaskan bahwa AFK sejak awal sudah memberikan arahan jelas terkait jadwal turnamen.
“Jangan sampai seolah-olah AFK tidak aktif. Kami ada dan menjalankan aturan. Hanya saja, keputusan provinsi yang melangkahi kabupaten membuat posisi kami tidak dihargai,” pungkasnya.
Polemik ini kini menjadi sorotan publik futsal Belitung karena menyangkut dinamika perizinan antara panitia, AFK Belitung, dan AFP Babel.***