![]() |
Ilustrasi pelaksanaan Turnamen Futsal di GOR Tanjungpandan. |
Belitung, Gerubok.com – Polemik penyelenggaraan Turnamen Futsal BIP CUP 2025 semakin mencuat setelah Panitia Pelaksana resmi melayangkan surat pengaduan kepada Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Kepulauan Bangka Belitung.
Surat bernomor 012/BIP.CUP/09/2025 tertanggal 12 September 2025 itu menyoroti sikap Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Belitung yang dianggap tidak memberikan rekomendasi pelaksanaan tanpa alasan jelas.
Padahal, Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Belitung melalui surat Nomor 400.3.11/320/DISPORA/2025 serta Bupati Belitung lewat surat Nomor 000.1.10/377/TPG/2025 telah memberikan izin resmi.
“Kami merasa ada ketimpangan dalam pemberian izin. BIP CUP sudah mengajukan sejak April 2025 untuk Juli, tapi ditolak. Saat diajukan kembali untuk 20 September hingga 4 Oktober 2025, juga ditolak dengan alasan yang sama. Padahal jeda dengan KNPI Cup ada 14 hari (dua minggu),” tulis Panitia BIP CUP.
Panitia berharap AFP Babel segera memberikan rekomendasi terkait izin keramaian dan penugasan wasit demi kelancaran turnamen futsal yang direncanakan berlangsung di GOR Tanjungpandan, 20 September–4 Oktober 2025.
Tanggapan AFK Belitung
![]() |
Ketua AFK Belitung, Dedi Suryadi |
Menurut Dedi, pengaturan jadwal ini diperlukan agar ada jeda waktu untuk pembinaan dan penyegaran futsal di Belitung.
“Kami AFK sudah sepakat, bahwa butuh jeda untuk melakukan penyegaran. Jadi bukan tidak memberikan rekomendasi, tapi ada periodisasi yang harus dihormati,” ujarnya.
Namun, keputusan AFP yang tetap memberi rekomendasi dianggap Dedi seolah mengabaikan keberadaan AFK Belitung.
“Organisasi AFK masih aktif, tidak dibekukan. Jadi seharusnya keputusan provinsi selaras dengan kabupaten. Intinya, bukan kami melarang, tapi ada aturan yang harus dihormati,” tambahnya.
Ketua AFK Belitung Siap Mundur
Polemik ini membuat Dedi Suryadi merasa kecewa dan berniat mundur dari jabatannya sebagai Ketua AFK Belitung periode 2022–2026.
“Saya akan tetap menyelesaikan tugas yang sudah berjalan, seperti KNPI Cup dan SMAPI Cup. Setelah itu, saya akan mengundurkan diri,” ungkapnya.
Dedi menegaskan bahwa AFK sejak awal sudah memberikan arahan jelas terkait jadwal turnamen. “Jangan sampai seolah-olah AFK tidak aktif. Kami ada dan menjalankan aturan. Hanya saja, keputusan provinsi yang melangkahi kabupaten membuat posisi kami tidak dihargai,” pungkasnya.
Polemik ini kini menjadi sorotan publik futsal Belitung karena menyangkut dinamika perizinan antara panitia, AFK Belitung, dan AFP Babel.***
Penulis: Mondox