Belitung, gerubok.com - Pada Selasa, 29 April 2025, Bupati Belitung, Djoni Alamsyah Hidayat, mengundang secara resmi belasan pengusaha perikanan yang beroperasi di Kabupaten Belitung.
Pertemuan strategis yang berlangsung di Kantor Bupati ini bukan hanya bersifat seremonial biasa, tetapi menjadi ajang pembongkaran fakta mencengangkan: kontribusi sektor perikanan Belitung terhadap pemenuhan kebutuhan ikan domestik Indonesia hanya 1 persen!
“Saat ini kita baru memenuhi 1 persen dari kebutuhan domestik, padahal permintaan nasional sangat besar, apalagi untuk ekspor ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia,” tegas Bupati Djoni dalam forum tersebut.
Kondisi Industri Perikanan Belitung Masih Jalan di Tempat
Belitung dikenal sebagai wilayah maritim yang kaya akan sumber daya laut. Namun, ironisnya, potensi tersebut belum tergarap maksimal.
Berdasarkan data yang disampaikan Bupati Djoni, masih banyak kendala yang dihadapi oleh para pengusaha perikanan dalam meningkatkan volume produksi dan akses pasar, terutama pasar ekspor.
Pengusaha Ikan Beku dan Ikan Segar Ungkap Masalah Lapangan
Dalam diskusi terbuka tersebut, sejumlah pengusaha perikanan angkat bicara. Salah satunya adalah Apin, pengusaha yang bergerak di sektor ikan beku. Ia mengeluhkan persoalan distribusi sebagai hambatan utama.
“Kami harus kirim ikan beku lewat Jakarta dulu karena tidak ada kapal langsung dari Belitung ke luar negeri. Ini memperbesar biaya dan memperlambat distribusi.”
Hal senada juga diungkapkan oleh Andi, seorang pengusaha ikan segar. Ia menyoroti resiko finansial yang tinggi bila harus mengekspor langsung tanpa pihak ketiga.
“Kalau kita kirim ke Bangka dulu, walau untungnya sedikit, risikonya tidak ditanggung kita. Kalau ekspor langsung, takut gagal bayar.”
Dua pernyataan ini menggambarkan betapa peliknya persoalan logistik dan kepercayaan pasar dalam bisnis perikanan di Belitung.
Bupati Belitung Tawarkan Solusi Konkret: Undang Nelayan, Gandeng Pelindo dan ASDP
Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Djoni tidak tinggal diam. Ia langsung menawarkan dua langkah strategis:
-
Untuk pengusaha ikan beku, diperlukan peningkatan kapasitas produksi agar volume ekspor terpenuhi. Jika volume tercapai, maka kapal ekspor internasional memiliki insentif untuk langsung masuk ke Belitung.
“Kita akan bantu fasilitasi. Kita undang juga para nelayan untuk bicara, kita cari solusi bersama. Kalau ada kendala, Pemerintah Kabupaten siap bantu jembatani.”
-
Untuk pengusaha ikan segar, Bupati telah menjalin komunikasi awal dengan Pelindo dan ASDP untuk membuka jalur distribusi baru selain Pulau Bangka. Hal ini dilakukan agar resiko pengusaha berkurang namun peluang pasar tetap terbuka luas.
“Kita sedang jajaki kerja sama. Jadi nanti ada sistem sharing cost antara Belitung dan daerah tujuan agar pengiriman ikan lebih efisien.”
Potensi Perikanan Belitung Besar, Tapi Tak Digarap Maksimal
Belitung memiliki perairan yang sangat kaya, namun hingga kini hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan. Dalam sektor perikanan tangkap saja, jumlah nelayan aktif masih terbatas, dan belum banyak yang masuk dalam rantai distribusi ekspor langsung.
Menurut Djoni, hal ini bisa menjadi peluang besar jika ditangani dengan benar.
“Kita sedang petakan lebih jauh potensi dan permasalahan sektor perikanan di Belitung. Target saya, perikanan bisa jadi penopang utama PDRB Belitung.”
Tantangan Infrastruktur dan Konektivitas Masih Jadi Masalah Utama
Salah satu penyebab lambatnya perkembangan industri perikanan Belitung adalah keterbatasan infrastruktur logistik. Minimnya akses kapal ekspor langsung, kurangnya cold storage berskala besar, serta distribusi antarpulau yang belum efisien, menjadi hambatan nyata bagi pelaku usaha.
Selain itu, pelabuhan di Belitung juga belum memiliki status pelabuhan ekspor resmi yang bisa menunjang pengurusan dokumen secara cepat dan aman.
Peran Pemerintah Daerah Didorong Lebih Aktif dalam Pendampingan dan Promosi
Beberapa pengusaha dalam pertemuan tersebut juga berharap agar Pemkab Belitung lebih aktif dalam mempromosikan produk-produk perikanan ke pasar luar negeri, termasuk melalui pameran, media, dan kerja sama B2B (business to business).
Mereka juga berharap adanya program subsidi transportasi atau kemudahan perizinan ekspor.
Langkah Selanjutnya: Forum Perikanan dan Pemetaan Potensi
Bupati Djoni menyampaikan bahwa hasil dari pertemuan ini akan menjadi bahan utama dalam Forum Perikanan Daerah yang akan digelar bulan depan. Forum tersebut akan melibatkan:
-
Perwakilan nelayan
-
Pengusaha perikanan
-
Dinas Perikanan
-
Dinas Perhubungan
-
KADIN dan asosiasi ekspor
-
Perwakilan kementerian terkait
Tujuannya adalah membangun roadmap 5 tahun perikanan Belitung sebagai tulang punggung ekonomi baru daerah.
Belitung dan Mimpi Menjadi Pusat Ekspor Perikanan Timur Sumatera
Jika solusi yang ditawarkan Bupati Djoni dapat diimplementasikan secara konsisten, bukan tidak mungkin Belitung akan bertransformasi menjadi hub ekspor perikanan utama di kawasan timur Sumatera. Posisi geografisnya yang strategis, potensi lautnya yang melimpah, dan komitmen pemerintah daerah yang tinggi adalah modal awal yang sangat kuat.
Namun, tanpa sinergi konkret antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat nelayan, semua itu hanya akan menjadi mimpi semata.
Dari 1 Persen Menuju Kebangkitan Laut Belitung
Pertemuan antara Bupati dan pengusaha perikanan ini bukan hanya menggambarkan kondisi terkini sektor perikanan Belitung, tapi juga menjadi momen refleksi dan kebangkitan. Dengan pendekatan kolaboratif dan langkah strategis yang terukur, bukan mustahil dalam 5 tahun ke depan, kontribusi Belitung terhadap kebutuhan ikan domestik maupun ekspor akan melesat dari 1 persen menjadi dua digit.
Belitung tak boleh hanya jadi penonton di tengah gemuruh industri perikanan nasional. Inilah saatnya laut Belitung bicara lebih lantang.***