Belitung, gerubok.com - Turnamen Brimob Cup 2025 tercoreng oleh dua insiden kekerasan yang terjadi di tengah pertandingan. Ketua Panitia Penyelenggara, Ipda M. Ibnu Rifli, telah secara resmi melaporkan kedua kejadian tersebut kepada Askab PSSI Kabupaten Belitung sebagai dasar pemberian sanksi kepada pihak-pihak yang terlibat.
Laporan resmi disampaikan langsung oleh Ketua Panitia pada tanggal 15 Juni 2025, sebagai bentuk komitmen panitia dalam menegakkan sportivitas dan menjaga citra turnamen.
Insiden 1: PS POST Terong vs Persia
Berdasarkan surat yang beredar, insiden pertama terjadi dalam pertandingan antara PS POST Terong melawan Persia yang digelar pada 31 Mei 2025.
Laga memanas hanya dalam 10 menit pertandingan berjalan.
Dua pemain terlibat bentrok fisik yang mengakibatkan luka cukup serius dan sempat membuat pertandingan memanas.
Insiden bermula dari duel udara antara Ongky (nomor punggung 10, PS POST) dan Fajar Hariansyah (nomor punggung 5, PERSIA) yang menyebabkan keduanya terjatuh ke tanah.
Tak berhenti di situ, Ongky yang lebih dulu bangkit diduga melakukan pemukulan terhadap Fajar hingga menyebabkan luka lebam di area sekitar mata.
Tidak tinggal diam, Fajar membalas dengan pukulan ke bagian wajah Ongky, yang membuat Ongky terjatuh kembali ke tanah. Kepala Ongky bahkan mengeluarkan darah, diduga akibat benturan keras saat duel udara.
Bermula dari hal itu dan buntutnya, atas insiden tersebut, nama Ongky (PS POST) dan Fajar Hariansyah (PERSIA) resmi dilaporkan oleh panitia pelaksana kepada Askab PSSI Kabupaten Belitung untuk ditindaklanjuti sesuai regulasi dan kode etik turnamen.
Ketua panitia menyampaikan bahwa laporan resmi telah diteruskan ke Askab PSSI Kabupaten Belitung dengan rekomendasi pemberian sanksi terhadap pemain-pemain yang terbukti melanggar semangat sportivitas.
Insiden 2: Krakatau FC vs PSB Bebute
Insiden kedua terjadi pada 3 Juni 2025, usai laga antara Krakatau FC vs PSB Bebute. Meski pertandingan berlangsung lancar selama 2x40 menit, kericuhan justru pecah saat sesi salaman seusai pertandingan.
Sebanyak 14 pemain PSB Bebute tercatat dalam laporan pengawas pertandingan karena melakukan pemukulan massal terhadap pemain Krakatau FC.
Ketua panitia menyatakan bahwa aksi kekerasan seperti ini tidak dapat ditoleransi dalam bentuk apa pun.
Seluruh kejadian telah dilaporkan secara lengkap sebagai dasar pertimbangan sanksi disipliner oleh Askab PSSI Kabupaten Belitung.
Dalam keterangannya, Ketua Panitia Penyelenggara, Ipda M. Ibnu Rifli menegaskan bahwa Brimob Cup 2025 diselenggarakan sebagai ajang pembinaan dan kompetisi yang menjunjung tinggi nilai sportivitas, bukan sebagai wadah pelampiasan emosi atau kekerasan fisik.
“Kami berharap Askab PSSI Kabupaten Belitung dapat segera mengambil tindakan tegas atas dua insiden ini sebagai bentuk pembelajaran bagi semua pihak. Ini penting untuk menjaga marwah turnamen dan kesinambungan pembinaan sepak bola di Belitung,” ujarnya.
Laporan resmi panitia yang telah disampaikan pada 27 Juni 2025 kini sedang diproses oleh Askab PSSI Kabupaten Belitung melalui Komisi Disiplin. Keputusan sanksi terhadap para pelanggar diharapkan segera diumumkan dalam waktu dekat.***
Penulis: Mondox