Belitung, Gerubok.com- Final Al Fa GaMa Soccer Championship 2025 bukan hanya menyajikan duel sengit di atas lapangan, tetapi juga menjadi pesta besar suporter. Ribuan penonton membludak hingga ke pinggir lapangan, menciptakan atmosfer luar biasa saat Persia Aik Seruk memastikan gelar juara usai menundukkan Pemaru X Dennis FC Tanjung Binga lewat drama adu penalti. Minggu 28 Desember 2025. Stadion Pangkallalang, Kabupaten Belitung.
Sejak jauh sebelum kick-off, kawasan stadion telah dipenuhi lautan manusia. Suporter dari Aik Seruk dan Tanjung Binga berdatangan membawa atribut kebanggaan masing-masing. Genderang, teriakan yel-yel, hingga nyanyian dukungan menggema tanpa henti, membuat stadion seolah berguncang.
Ketika pertandingan dimulai, suara dukungan tak pernah surut. Setiap sentuhan bola, tekel keras, hingga peluang emas selalu disambut reaksi riuh dari tribun. Bahkan di sejumlah sisi, penonton terlihat memenuhi area tepi lapangan, menandakan besarnya antusiasme publik terhadap partai final ini.
Gol penalti Persia yang membuka keunggulan langsung memicu ledakan emosi suporter Aik Seruk. Namun saat Pemaru menyamakan kedudukan lewat sundulan kepala, giliran pendukung Tanjung Binga membalas dengan sorakan keras. Atmosfer panas inilah yang membuat laga final berjalan dengan tensi tinggi hingga akhir waktu normal.
Memasuki adu penalti, suasana stadion berubah mencekam. Ribuan pasang mata tertuju ke titik putih. Setiap tendangan disambut teriakan, doa, dan emosi yang bercampur. Ketika penalti penentuan sukses dieksekusi dan Persia memastikan kemenangan 6-5, stadion pun meledak dalam euforia.
Para pemain Persia langsung berlari ke arah tribun. Suporter turun mendekat ke sisi lapangan, mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kemenangan. Euforia juara tumpah ruah, menjadikan momen tersebut sebagai salah satu pemandangan paling ikonik sepanjang gelaran Al Fa GaMa 2025.
Final ini menegaskan bahwa Al Fa GaMa Soccer Championship bukan sekadar turnamen, melainkan perayaan sepak bola rakyat. Dukungan total dari suporter menjadi energi utama, dan Persia Aik Seruk akhirnya keluar sebagai juara di hadapan lautan manusia yang membanjiri stadion. (Nop)
