Tanjungpandan Harus Bangkit! Brand Nasional Mulai Menurun

Tanjungpandan Harus Bangkit! Brand Nasional Mulai Menurun

BELITUNG, gerubok.com – Geliat ekonomi Kota Tanjungpandan, Kabupaten Belitung  yang sempat menjadi kebanggaan kini menghadapi tantangan serius. 

Sejumlah brand nasional yang pernah menjadi ikon modernisasi kota, seperti Pizza Hut, KFC, A&W, hingga Ayam Richeese Factory, mulai mengalami penurunan jumlah pengunjung dalam beberapa waktu terakhir.

Padahal, kehadiran restoran cepat saji berskala nasional itu pernah menjadi simbol bahwa Tanjung pandan dilirik investor besar.

Munculnya brand-brand tersebut kala itu bukan hanya menandai pertumbuhan konsumsi masyarakat, tetapi juga menjadi bukti bahwa Tanjungpandan memiliki daya tarik ekonomi yang menjanjikan. 

Bersamaan dengan itu, tumbuhnya café dan kedai lokal di berbagai sudut kota juga sempat memperkuat identitas Tanjungpandan sebagai kota yang hidup, dinamis, dan penuh peluang.

Namun kondisi penurunan ini, jika terus dibiarkan, berpotensi menimbulkan efek domino. Tidak menutup kemungkinan beberapa brand terpaksa menutup gerainya. 

Dampaknya tentu tidak sederhana, mulai dari hilangnya lapangan kerja, berkurangnya daya tarik bagi investor baru, hingga pudarnya citra Tanjungpandan sebagai kota kecil yang sedang berkembang menuju lebih maju.

Tanjungpandan Harus Bangkit! Brand Nasional Mulai Menurun


"Sayang sekali kalau sampai ada yang tutup. Kehadiran brand besar adalah peluang, bukan ancaman. Mereka bisa menjadi motor penggerak ekonomi, membuka lapangan kerja, dan bahkan menarik wisatawan,” ujar seorang pengamat ekonomi lokal kepada gerubok.com. Jumat 10 Oktober 2025.

Kondisi ini menjadi pengingat bahwa ekosistem ekonomi sebuah kota tidak bisa hanya mengandalkan hadirnya investor besar. Diperlukan dukungan masyarakat untuk menjaga keberlangsungan usaha, baik brand nasional maupun UMKM lokal yang tumbuh bersama. 

Masyarakat Belitung perlu menumbuhkan rasa memiliki, bangga terhadap hadirnya merek-merek nasional, sekaligus tidak melupakan potensi usaha lokal yang menjadi kekuatan asli daerah.

Kini, Tanjungpandan seakan berada di persimpangan jalan. Apakah kota ini akan terus melaju sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang menarik, atau justru kembali melemah karena kurangnya dukungan? 

Jawabannya ada di tangan masyarakatnya sendiri. Dukungan kolektif mulai dari pemerintah daerah, pengusaha, hingga konsumen akan menentukan arah masa depan Tanjungpandan. (Nop)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال