Kegiatan tahunan ini akan menampilkan beragam lomba dan atraksi yang mengangkat kearifan lokal serta budaya khas masyarakat Belitung.
Menurut Kepala Desa Buluh Tumbang, Riswan, S.Pd, pesta budaya ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga wadah untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan menjaga warisan leluhur agar tidak punah di tengah arus modernisasi.
"Melalui Pesta Budaya ini, kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk kembali mencintai dan melestarikan tradisi yang menjadi identitas Desa Buluh Tumbang. Budaya adalah jati diri kita, dan kegiatan ini menjadi ruang bagi generasi muda untuk mengenal akar budaya mereka,” ujar Riswan.
Pesta Budaya Week 2025 akan dibuka pada Kamis, 16 Oktober dengan bazar UMKM dan permainan tradisional Campak Kamboja Besaut. Setiap harinya, berbagai kegiatan akan digelar, seperti senam sehat, musik akustik, pemutaran film budaya, dan pentas seni dari warga serta komunitas lokal.
Dua kegiatan unggulan yang paling dinantikan yaitu Beripat Beregong dan Lomba Hadrah.
Beripat Beregong, permainan tradisional adu ketangkasan menggunakan rotan menyerupai cambuk yang diiringi gong dan kelinang, akan digelar pada 18 dan 20 Oktober, terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya.
Sementara Lomba Hadrah akan berlangsung pada Jumat malam, 17 Oktober, pukul 20.00 WIB di Lapangan Sepak Bola Air Mungkui, dengan pendaftaran peserta dibuka hingga 16 Oktober 2025.
Riswan menambahkan, kegiatan ini juga diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi masyarakat melalui partisipasi pelaku UMKM lokal yang turut meramaikan bazar.
“Selain melestarikan budaya, kegiatan ini juga membuka peluang ekonomi bagi warga. Kami ingin Pesta Budaya Buluh Tumbang menjadi agenda tahunan yang semakin besar dan memberi manfaat luas bagi masyarakat,” tutup Riswan.
Acara ini juga menyiapkan doorprize menarik bagi para pengunjung yang hadir. Untuk informasi dan pendaftaran lomba, masyarakat dapat menghubungi panitia di nomor +62 878-9078-5502 atau melalui akun Instagram resmi @desabuluhtumbang. (Nop)



