Ketika Seorang Kuli Pelabuhan Yang Tidak Ada Gaji Bulanan, Menunggu Upah Rp 100 Ribu Hingga Larut Malam

Ketika Seorang Kuli Pelabuhan Yang Tidak Ada Gaji Bulanan, Menunggu Upah Rp 100 Ribu  Hingga Larut Malam
Foto: Mantra membagikan upah kepada rekan-rekan lainnya 

Belitung, gerubok.com-  Perjuangan seorang kuli  pelabuhan demi mendapatkan upah yang jauh dari kata cukup sungguh sangat memprihatinkan.

Mantra (48) yang sudah belasan tahun bekerja di Pelabuhan Tanjungpandan, Kabupaten  Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Harus rela menunggu hingga larut malam hanya untuk menunggu upah agar bisa dibawa pulang kerumah.

Dirinya bekerja dari pagi hingga larut malam tergantung  jadwal kedatangan kapal atau truk muatan. Setiap hari ia hanya  mengandalkan upah dari jasa sebagai kuli pelabuhan.

Tidak hanya barang kelontongan, namun ada juga semen, pupuk yang harus mereka kerjakan.

"Jadi buruh panggul itu berat, hari ini bisa dapat uang, tetapi besok belum tentu dapat," ujarnya dengan wajah sedih kepada gerubok.com. Sabtu 18 Oktober 2025.

Dirinya menjelaskan untuk penghasilan itu tidak menentu, apalagi kalau lagi musih hujan dipastikan pendapatannya  pasti anjlok.

"Kalau upah biasanya berkisar Rp 100 ribu perhari, Kadang- kadang juga bisa lebih. Tergantung cuaca,  barang yang kami angkut dan tergantung banyaknya pekerja," terangnya 

Diusianya yang tidak lagi muda, tenaganya tidak begitu kuat ia tetap bersyukur dan  bertahan bekerja sebagai kuli  pelabuhan agar tetap hidup.

"Jujur, saya tidak tahu sampai kapan saya akan tetap bekerja sebagai kuli  pelabuhan. Selama tubuh saya masih sehat, kuat akan tetap saya kerjakan," tutupnya. ***

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال