![]() |
Foto Sandra Wilastra (Caoz) Bersama Keluarga |
BELITUNG, Gerubok.com – Di balik gegap gempita turnamen futsal pelajar AAF Cup Series 1, tersimpan sebuah kisah personal penuh makna. Nama turnamen ini ternyata lahir dari rasa syukur dan kebanggaan seorang ayah terhadap anaknya.
Sang penggagas sekaligus pemilik turnamen, Sandra Wilastra, menuturkan bahwa AAF merupakan singkatan dari nama sang buah hati, Aftab Syarqi Wilastra. Dari sanalah konsep AAF Cup tercipta—sebagai bentuk dedikasi seorang ayah kepada anak yang ia cintai.
“Ini berangkat dari rasa syukur saya sebagai orang tua. Saya ingin menunjukkan bahwa kebanggaan terhadap anak bisa diwujudkan dalam sesuatu yang bermanfaat, tidak hanya untuk keluarga, tetapi juga untuk banyak orang,” ujar Sandra saat diwawancarai wartawan Gerubok.com. Minggu 21 September 2025.
Tak sekadar turnamen, AAF Cup Series 1 juga menjadi wadah untuk menyalurkan bakat, memperkuat sportivitas, dan membangun silaturahmi antar pelajar. Melalui ajang ini, Sandra berharap nama sang anak akan selalu teringat dalam suasana positif penuh semangat.
“Harapan saya, selain menjadi kebanggaan keluarga, AAF Cup ini bisa melahirkan pengalaman berharga bagi para pelajar, melatih mental, disiplin, dan rasa kebersamaan,” tambahnya menjawab pertanyaan wartawan terkait tujuan dari turnamen ini.
Selain menghadirkan turnamen, Sandra Wilastra juga mulai merancang program jangka panjang dengan membentuk sekolah sepak bola khusus futsal yang diberi nama Marvel FC.
Untuk sementara, sekolah ini masih berfokus pada lingkup SD Bina Insani, tempat anak-anak bisa mengasah kemampuan dasar futsal sejak dini. Namun, Sandra menegaskan tidak menutup kemungkinan Marvel FC akan diperluas untuk menjangkau sekolah lain, mulai dari tingkat SD hingga SMP.
“Langkah ini bagian dari visi saya. Saya ingin anak-anak punya wadah belajar futsal secara terarah, bukan hanya sekadar hobi, tapi juga bisa membentuk karakter dan membuka peluang prestasi ke depan,” jelasnya.
Kini, AAF Cup Series 1 telah mendapat tempat di hati para pelajar dan pecinta futsal di Belitung. Setiap pertandingan disambut antusiasme tinggi, seakan menegaskan bahwa kisah sederhana seorang ayah untuk anaknya bisa menjelma menjadi sebuah turnamen besar yang dinanti. (MX)