Askab PSSI Belitung Tegaskan Komdis Tetap Bekerja, Siapkan Langkah Pembinaan dan Regenerasi Wasit

Askab PSSI Belitung Tegaskan Komdis Tetap Bekerja, Siapkan Langkah Pembinaan dan Regenerasi Wasit


Belitung, gerubok.com-  Ketua Askab PSSI Belitung,  H. MZ Hendra Cahya SE,MSi, memberikan penjelasan resmi terkait sorotan publik mengenai dugaan pasifnya Komisi Disiplin (Komdis) dalam menangani sejumlah insiden pelanggaran di turnamen-turnamen sepak bola lokal, seperti Brimob Cup dan Prima Cup.

Menurut Hendra, pihaknya tidak tinggal diam. Namun, setiap keputusan harus diambil secara cermat agar tidak berdampak negatif terhadap proses pembinaan atlet.

“Kami selalu memantau setiap pertandingan. Kalau kejadian terjadi di dalam lapangan, itu tanggung jawab kami. Namun kalau insiden sudah terjadi di luar lapangan, itu bukan lagi ranah Askab,” ujarnya. Sabtu 27 September 2025.

Ia menegaskan bahwa Askab telah memanggil dan mengumpulkan beberapa klub yang dinilai rawan terlibat benturan untuk dilakukan pembinaan langsung. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kondusifitas kompetisi tanpa harus selalu menjatuhkan sanksi keras.

" Untuk kejadian-kejadian di turnamen  Brimob Cup maupun Prima Cup jangan ada  lagi  debat khusus bagi pencinta sepak bola," harapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Wasit Askab, Burhan, mengatakan pihaknya sejalan dengan kebijakan Ketua Askab. Ia memastikan Askab akan mengirimkan surat peringatan resmi kepada klub-klub yang tercatat pernah terlibat dalam insiden berulang.

“Kalau kejadian seperti itu terulang kembali, Askab akan bertindak. Kami tidak tutup mata. Apa pun yang terjadi di lapangan selalu kami pantau,” tegasnya.

Terkait keluhan terhadap kinerja wasit, Burhan menyebut protes adalah hal lumrah dalam sepak bola. Namun, ia menekankan bahwa penyampaian protes harus mengikuti mekanisme yang berlaku.

“Silakan ajukan protes jika merasa dirugikan, tapi ada aturannya — ada waktu dan prosedurnya. Jangan langsung ribut di lapangan,” katanya.


Edukasi untuk Suporter dan Masyarakat


Burhan menilai sebagian besar kesalahpahaman dalam pertandingan justru terjadi karena minimnya pemahaman aturan dari penonton atau suporter.

“Sepak bola 2025 aturannya sudah berbeda dengan tahun 2000-an. Kadang pemain mengerti aturan, tapi suporter atau masyarakat yang tidak paham. Ini tugas kita bersama untuk memberi edukasi,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa beberapa kasus yang sempat mencuat di media sosial sebenarnya telah diselesaikan melalui pertemuan bersama semua pihak.


Regenerasi Wasit Jadi Fokus: “Satu Desa Satu Wasit”


Untuk memenuhi kebutuhan perangkat pertandingan yang berkompeten, Askab akan menggelar pelatihan wasit baru paling lambat November 2025. Program ini akan dirancang dengan konsep “Satu Desa Satu Wasit”, melibatkan pemerintah desa untuk mendorong partisipasi.

Namun, Burhan menekankan bahwa peserta pelatihan harus benar-benar siap bertugas di lapangan.

 “Selama ini, misalnya ada 20 peserta pelatihan, yang turun ke lapangan hanya enam. Sisanya pegang lisensi tapi tidak pernah mau jadi wasit — justru malah paling keras memprotes wasit. Ini yang ingin kita benahi,” tandasnya.

Menutup keterangannya, baik Hendra maupun Burhan berharap seluruh elemen sepak bola di Belitung, mulai dari pemain, pelatih, klub, hingga suporter  dapat ikut menjaga kondusifitas pertandingan.

Hendra menegaskan bahwa Askab bukan hanya bertugas menjatuhkan sanksi, melainkan juga menjaga keberlangsungan pembinaan atlet di daerah.

“Tugas kami bukan mencari siapa yang salah, tapi bagaimana menjaga agar kompetisi tetap berjalan sehat dan atlet kita bisa terus berkembang,” ujarnya.

Sementara Burhan berharap masyarakat turut mendukung proses pembenahan perangkat pertandingan.

“Kalau kita ingin sepak bola kita maju, jangan hanya menuntut perangkat pertandingan. Kita juga harus siap mengikuti aturan,” katanya.

Dengan adanya klarifikasi ini, Askab berharap tidak ada lagi kesalahpahaman publik terkait peran Komdis maupun perangkat pertandingan. Ke depan, setiap insiden akan ditangani melalui mekanisme resmi, sementara pembinaan tetap menjadi prioritas utama. ***

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال