Belitung, gerubok.com - Puncak kemeriahan Pesona Belitung Beach Festival (PBBF) 2025 yang digelar di Kawasan Wisata Pantai Tanjungpendam, Tanjungpandan, Belitung, berlangsung megah dan memukau pada Minggu malam, 11 Mei 2025.
Ribuan pasang mata terhipnotis oleh penampilan memukau sendratari Raje Berekor serta pesta kembang api yang menghiasi langit Belitung.
PBBF 2025 ditutup secara spektakuler setelah berlangsung selama tiga hari penuh, sejak 9 hingga 11 Mei 2025.
Acara yang masuk dalam jajaran Karisma Event Nusantara (KEN) dan satu-satunya mewakili Provinsi Bangka Belitung (Babel) ini berhasil memikat perhatian masyarakat lokal dan wisatawan dari berbagai daerah.
Malam Puncak: Seni, Musik, Budaya dan Kembang Api Berpadu
Malam terakhir festival ini menghadirkan rangkaian hiburan luar biasa, mulai dari live musik, parade budaya, hingga fashion show batik kelekak.
Pementasan sendratari Raje Berekor yang dimainkan puluhan pelaku seni lokal menjadi magnet utama. Ditambah lagi, pesta kembang api yang membelah malam membuat suasana penuh semarak dan emosional.
Ribuan masyarakat tampak memadati pelataran panggung terbuka Tanjungpendam untuk menyaksikan puncak kemeriahan tersebut.
Sorakan antusias dan tepuk tangan tak henti-henti terdengar di sepanjang pertunjukan malam itu.
Bupati Belitung: Budaya Adalah Tenaga Penggerak
Bupati Belitung, H. Djoni Alamsyah Hidayat, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas suksesnya pelaksanaan PBBF 2025.
“Hari ini saya merasa bangga, festival budaya Belitung beberapa hari ini bukan hanya acara seni. Ini adalah simfoni harapan, panggung identitas dan jembatan masa depan Belitung. Bahwa budaya bukan hanya warisan masa lalu, tapi juga tenaga penggerak memajukan pariwisata Belitung,” ujarnya penuh semangat.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa Belitung memiliki segalanya: keindahan alam yang telah diakui dunia, kekayaan etnis, kuliner, serta seni tradisional yang hidup di masyarakat. Semua itu menjadi modal kuat dalam menjadikan Belitung sebagai destinasi wisata kelas dunia.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semua stakeholder, para pelaku seni budaya, pemuda kreatif, pelaku UMKM, semua komunitas serta seluruh masyarakat yang mendukung acara ini,” tambahnya.
Wakil Gubernur Babel Apresiasi Semangat Bersama
Sementara itu, Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hellyana, turut hadir dan memberikan apresiasi dalam penutupan festival.
“PBBF 2025 ini adalah wujud nyata semangat pemerintah daerah dan masyarakat dalam memajukan pariwisata, melestarikan budaya lokal dan menggiatkan ekonomi kreatif yang melibatkan seluruh masyarakat,” kata Hellyana.
Ia juga menyoroti betapa kayanya potensi seni, budaya dan alam Belitung yang berhasil ditampilkan selama festival berlangsung.
Menurutnya, ini bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat lokal, tetapi juga daya tarik kuat bagi wisatawan nusantara dan mancanegara.
“Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat Belitung yang telah menyambut para tamu dengan ramah dan penuh kehangatan,” ucapnya.
Hellyana berharap, festival seperti PBBF bisa menjadi pemantik semangat baru dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan dan inklusif, yang mampu memberi dampak ekonomi nyata bagi masyarakat Belitung.
“Kita ingin menjadikan Belitung sebagai destinasi unggulan, bukan hanya karena keindahan pantainya saja, tapi juga karena kekuatan budaya dan keramahtamahan masyarakatnya. Semoga festival ini menjadi momentum positif untuk pariwisata dan budaya Babel yang mendunia,” tegasnya.
UMKM, Komunitas, dan Kolaborasi Antar Daerah
Tak hanya menonjolkan seni pertunjukan, PBBF 2025 juga memberdayakan lebih dari 100 tenant UMKM, yang turut serta memamerkan produk-produk lokal unggulan.
Selain itu, parade budaya diikuti oleh 34 komunitas dengan beragam atraksi etnik yang memperkaya panggung perayaan.
Kehadiran partisipan dari Kabupaten Halmahera Barat dalam bazar dan parade budaya juga menjadi warna tersendiri dalam festival tahun ini.
Kolaborasi lintas daerah ini menguatkan posisi PBBF sebagai ajang budaya dan pariwisata berskala nasional.***