GERUBOK world | Elon Musk, pendiri dan CEO Tesla dan SpaceX, menghadapi gugatan dari enam karyawannya terkait dugaan perubahan markas Twitter menjadi sebuah hotel dan penahanan paksa karyawan yang diharuskan bermalam di kantor dalam keadaan darurat.
Melansir dari AP News, pejabat di San Francisco saat ini sedang melakukan penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Twitter dengan mengubah kantor perusahaan menjadi “hotel” Twitter.
“Karyawan Twitter dipaksa untuk bermalam dan mengubah platform media sosial,” tulis laporan tersebut, seperti yang dikutip pada Senin (22/5/2023).
- Baca Juga: Viral! Pria WN Asal Afrika Barat Mengejutkan Pengendara Mobil di Tangerang
- Jenderal Rusia Perintahkan Penghancuran Pesawat Terbesar Dunia Milik Ukraina
Departemen Inspeksi Bangunan San Francisco mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima keluhan baru pada Jumat dan akan melakukan penyelidikan terkait tuduhan ini.
Sebelumnya, San Francisco Chronicle melaporkan bahwa Twitter sedang menjalani penyelidikan baru setelah adanya laporan dari mantan karyawan. Termasuk mantan wakil presiden bidang real estat.
“Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Federal Delaware, Twitter diduga tidak membayar pesangon yang telah dijanjikan kepada mantan karyawannya. Para mantan karyawan juga mengklaim bahwa Elon Musk telah melakukan berbagai perubahan di markas perusahaan. Termasuk mematikan lampu dan mengunci pintu yang tidak dapat dibuka dalam keadaan darurat,” ungkap laporan tersebut.