GERUBOK.COM, BELITUNG TIMUR – Kegiatan Fokus Group Discussion (FGD) mengenai perlindungan objek pemajuan kebudayaan dan cagar budaya di Pulau Belitung menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap warisan budaya.

Dalam upaya pelestarian dan perlindungan aset budaya bangsa, 40 orang peserta aktif berpartisipasi dalam program yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V, yang memiliki wilayah kerja di Provinsi Jambi dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Selasa (3/10/2023).

Pembukaan Program oleh Sarwan

Program ini dibuka dengan meriah oleh Sarwan, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Kebudayan Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Beltim. Sarwan memahami betapa pentingnya perlindungan warisan budaya sebagai aset bangsa yang menjadi kebanggaan dan jati diri kita.

Narasumber Ahli dalam Bidang Kebudayaan

Kegiatan FGD ini juga dimeriahkan oleh sejumlah narasumber ahli dalam bidang kebudayaan. Dr. Junus Satrio Admodjo, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Nasional, serta Toto Sucipto, Sekretaris Tim Ahli Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia, hadir untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mereka. Hendrikus dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Provinsi Jambi dan Provinsi Babel turut serta dalam diskusi yang berlangsung.

Membahas Inventarisasi dan Perlindungan

Sarwan dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan FGD ini bertujuan untuk menginventarisasi, menganalisis permasalahan, dan menyusun kajian rekomendasi kebijakan terhadap karya budaya dan objek yang diduga cagar budaya. Hal ini menjadi prioritas agar objek tersebut dapat ditetapkan sebagai WBTB dan cagar budaya. Diskusi yang berlangsung di Hotel Guest, Manggar, pada tanggal 3 Oktober ini diharapkan akan membantu pemajuan kebudayaan, percepatan penetapan cagar budaya, dan terjalinnya koordinasi antar instansi dan stakeholder terkait untuk rekomendasi kebijakan yang lebih baik.

“Dalam kegiatan FGD tersebut dilakukan guna menginventaris, menganalisis permasalahan dan menyusun kajian rekomendasi kebijakan terhadap karya budaya dan objek yang diduga cagar budaya yang menjadi prioritas direkomendasikan untuk ditetapkan sebagai WBTB dan cagar budaya,” kata Sarwan dalam sambutannya dalam acara yang berlangsung di Hotel Guest, Manggar, Selasa (3/10).

Pentingnya Kesadaran Terhadap Warisan Budaya

Dr. Junus Satrio menggarisbawahi pentingnya kesadaran masyarakat terhadap warisan budaya. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dan tugas kita adalah melestarikannya.

“Saya menjelaskan kepada para peserta apa itu kebudayaan dan sejarah kehadirannya di Babel. Apakah pentingnya warisan budaya sebagai bagian identitas kita sebagai warga Babel. Artinya Untuk menjaga kekayaan warisan budaya, diperlukan kesadaran masyarakat untuk melestarikannya,” ungkap Dr. Junus.

Peran Seluruh Pihak dalam Melindungi Warisan Budaya

Dr. Junus menjelaskan bahwa kita harus memiliki kesadaran akan warisan budaya kita. Untuk menjaga kekayaan ini, diperlukan peran serta seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat. Perlindungan warisan budaya adalah tanggung jawab bersama.

“Kita membutuhkan kerja sama antara pemerintahan daerah, pusat dan masyarakat untuk sama-sama melestarikan kekayaan budaya dan perlindungan warisan budaya,” ungkapnya.

Membangun Komunikasi yang Baik

Melalui kegiatan ini, diharapkan semua unsur masyarakat dapat membangun komunikasi yang baik terkait warisan budaya. Di era informasi dan teknologi yang terus berkembang, penting bagi generasi muda untuk memahami dan melestarikan warisan budaya Indonesia.

Termukan berita terkait Bangka Belitung Terkini, Terbaru Hari Ini lainnya dari gerubok lainnya di Google News.